Monday, June 11, 2012

Pengembangan Kesenian Non Formal


PERANAN PENDIDIKAN NON-FORMAL
DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN

oleh
Wiyoso Yudoseputro
Resume oleh Abdul Karim
Pendidikan kesenian tidak semata-mata menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Kerjasama antar lembaga pendidikan kesenian non-formal dengan sekolah akan menghasilkan usaha-usaha yang sistematik untuk mewujudkan pembinaan pengembangan kesenian. Dengan demikian pembentukan nilai seni adalah masalah pengajaran dan kebijakan budaya.
Pemantapan kembali pendidikan kesenian ialah menata kembali relevansi dari kurikulum pendidikan dengan tujannya. Apabila ditarik ke atas maka pendidikan kesenian tidak dapat dipisahkan sebagai sarana pembinaan dan pengembangan kebudayaan. Jelas bahwa lingkungan kehidupan kesenian sangat luas yang menuntut meluasnya pendidikan kesenian di dalam masyarakat.

Tujuan Kesenian Pendidikan Non-Formal
Perbedaan dasar antara pendidikan di sekolah dan diluar sekolah adalah dalam pelaksanaan pendidikan. Ciri-ciri karakteristik dari pendidikan non-formal ialah:
  •       Pendekatan edukatif para pembimbing yang lebih bebas, praktis, tidak kaku dan luwes
  •       Bimbingan secara individual yang terarah sesuai dengan pribadi peserta didik 
  •     Penekanan pada suasana pendidikan yang kreatif dimana setiap langkah bimbingan ditujukan untuk pengembangan pribadi. 
  •    Corak pendidikan yang mengutamakan kelenturan dan keterbukaan yang menyangkut kreativitas manuisa
Dalam arti yang sempit pendidikan non-formal bertujuan untuk membina proses penciptaan bentuk rupa dan ruang, penciptaan gerak atau dramatik, penciptaan audio visual dan kesemuanya didukung oleh nilai seni. Pembentukan nilai seni dalam hal ini mencakup baik aspek mencipta maupun aspek reseptif seperti penyelenggaraan pameran seni rupa, pagelaran konser dan tari, pertunjukan film diskusi seni dan lain sebagainya.

Luang Lingkup Pendidikan Non-formal
Perlu diingat bahwa kesenian selalu melibatkan pada berbagai jenis kehidupan manusia. Untuk ini pendidikan non formal mempunyai peranan penting yang dapat mengembangkan sikap terbuka terhadap lingkungan hidup untuk menyelami berbagai aspek kebudayaan yang sedang berkembang.
Demikian pula tuntutan baru dalam penciptaan seni sebagai pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dijawab dalam pendidikan non-formal ini. Semua tantangan dan tuntutan tersebut harus ditanggapi dengan menciptakann suasana hidup. Seni yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah setempat. Kreativitas dari semua disiplin seni dapat dibina sehingga apresiasi masyarakat terhadap nilai berbagai bentuk seni dapat berkembang.
Kegiatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan program pendidikan masyarakat atas dasar kebutuhan di dalam lingkungannya. Kegiatan dipusat-pusat kreatifitas seni mempunyai sasaran ganda, yaitu untuk menunjang pendidikan formal dan menunjang pendidikan dalam masyarakat umumnya. Disamping itu ditempat ini dapat terjalin komunikasi konsultasi dari bimbingan para pengajar seni atau peminat seni.
Peranananya juga tidak sedikit dalam tugasnya untuk membina dan mengembangkan kesenian. Keberhasilan sanggar-sanggar seni sebagai tempat pendidikan kesenian non formal (luar sekolah) justru karena cita-cita kreatifitasnya tanpa beban dan tuntutan akademik yang serba terikat dan programatik. Lembaga pendidikan non-formal ini menjadi bagian integral dari seluruh kehidupan sosial budaya.

Bimbingan dan Pendidikan  Non formal

Karena dalam pendidikan ini tidak ada ketentuan dan peraturan yang ketat dari kurikulum, maka dibutuhkaan sistem pendidikan yang terbuka yang kaya dengan eksperimen tanpa meninggalkan cita-cita pendidikan kesenian.
Bimbingan individual dalam sanggar-sanggar seniman lebih mudah dijalankan oleh para seniaman sebab dia tidak akan bersikap mengajar tetapi membimbing untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai teman seprofesi. Peranan para seniman sangat penting karena dalam hal ini dia akan langsung memberikan contoh dengan apa yang pernah dihasilkan. Dia tidak hanya bercerita tetapi sekaligus sanggup untuk memperagakan.
Sekarang sudah waktunya untuk melibatkan pendidikan kesenian non-formal dalam pembinaan dan pengembangan kesenian karena dalam wadah pendidikan inilah kegiatan masyarakat dapat diikutsertakan.

Bandung, 12 sept 1978.   Resume 2012

KARENA MODAL RENCANA MENIKAH GAGAL??

Dalam tulisan saya sebelumnya d i    https://kabisaseni.blogspot.com/2020/01/good-bye-lajang-aku-mau-nikah-sekarang.html sudah kita ketah...