Saturday, November 7, 2015

PERSIAPAN PEMENTASAN TEATER




Ini merupakan catatan singkat, yang pada teknis pelaksanaannya nanti  tak semudah menuliskan catatan ini. 


SUTRADARA
Sebagai penanggung jawab terlaksananya pementasan mulai dari pra produksi, 
latihan sampai ke pementasan berlangsung. 
Dalam kegiatan latihan sutradara mengatur waktu, 
memberi petunjuk, memberi pola, menyarankan, membenahi, 
dan memperkaya gagasan-gagasan yang tedapat di dalm naskah. 

Tujuannya adalah agar dihasilkan permainan drama yang baik.
      Sebagai pemimpin maka sutradara dapat membagi latihan 
      dalam beberapa tahapan, seperti berikut ini
   1. Bedah naskah 
   2. Reading  
   3. dialog
   4. blocking 
   5. latihan lanjutan  
   6. gladi resik


1.  Bedah naskah
Pada tahap ini sutradara dan para calon pduksi teater ini pemain berkumpul untuk mengadakan kegiatan pengkajian naskah. Setiap calon pemeran dan atau pihak lain yang akan ikut serta terlibat dalam produksi pagelaran teater ini bebas mengemukakan pendapatnya tentang hasil kajianny pada naskah yang dipilih. Bersamaan dengan kegiatan tersebut sutradara sudah mempersiapkan tentang calon pemain yang akan memerankan tokoh-tokoh yang ada pada cerita di dalam naskah tersebut. Kemampuan dasar para pemain teater dapat juga dilihat dari pengkajian naskah ini. Sutradara sendiri sesungguhnya sudah menelaah terlebih dahulu sebelum didiskusikan bersama pemain dan kru lainnya. Hal ini dilakukan adalah untuk mendengar dan mengetahui sejauh mana para calon pemain memahami dan dapat mengejawantahkan naskah yang disodorkannya.

2. Reading
Reading (membaca) Disaat latihan membaca ini,, sang sutradara belum bisa menentukan dengan pasti pemeran dari tokoh-tokoh yang ada dalam naskah. Sutradara masih harus menelaah dan melihat untuk menguji kemampuan calon pemain dalam segala hal. Kriteria penilaian sutradara beberapa diantaranya adalah ; intonasi, vokal dan artikulasi.
Setelah membaca permulaan selesai biasanya sutradara sudah memiliki calon pemeran tetap untuk tokoh-tokoh ceritanya. Maka pada tahap latihan berikutnya para calon pemain akan mengulang latihan dengan cara membaca dialog yang itu-itu juga secara berulang. Latihan membaca memberi kesempatan kepada sutradara untuk membenahi intonasi, vokal, dan arikulasi para calon pemainnya.

3. Dialog
seb elum tahapan latihan dialog dilakukan, sutradara telebih dahulu menunjuk dan mengumumkan kepada para aktor, siapa saja yang memerankan tokoh-tokoh yang ada pada naskah tersebut. Kemudian latihan reading diulang beberapa kali sampai para aktor hapal dan mampu melakukan dialog-dialog dengan melepas naskah dengan meningkatkan kemapuannya mengejawantahkan naskah lewat ekspresi para pemeran.

4. Blocking
Langkah latihan pada tahap ini adalah kelanjutan dari latihan dialog, yang menjadi tugas aktor untuk mengembangkanya dibawah bimbingan sutradara. Para pemain sudah mulai akting, yaitu mengekspresikan dialognya dengan disertai gerakan dan perpindahan tempat yang akan dilakukan diatas panggung teater nantinya. Setiap pemain harus mengingat dan memantapkan setiap gerak dan langkah sendiri dan blocking dari lawan mainnya. Karena setiap pemain harus responsif pada pemeran tokoh lainnya yang sedang berakting.  Bila dalam tahap lepas naskah ini pemain lupa akan dialog maka akan diingatkan oleh sutradara atau pemain lainnya.  

5. Latihan lanjutan
Latihan lanjutan juga bisa disebut dengan latihan  inti atau pemantapan dari latiha-latihan dasar para aktor. Pada tahapan ini biasanya sutradara mengembangkanya dengan melengkapi pendukung-pendukung latihan yang akan digunakan dalam pagelaran teater nantinya. Perndukung-pendukung tersebut adalah sebai pelengkapan pagelaran yang diantaranya terdiri dari : Prpperty (yaitu alat sbg pelengkapan peranan si aktor) dan setting (yaitu peralatan diatas panggung yang juga menggambarkan tempat belangsungnya cerit, mis; meubeler).
Latihan ini berlanjut sampai melibatkan para pendukung pagelaran lainnya, yaitu, para pemain musik, penata artistik dan kru-kru lainnya. Sampai tahap ini biasanya sutradara juga sudah harus mempersiapkan dan menargetkan kapan waktunya untuk gladyresik.

6. Glagy resik
Termasuk pada latihan tahap akhir yang sudah melibatkan seluruh bentuk pementasan seutuhnya. Dalam tahap ini semua pihak khususnya pemain harus siap sebagimana mestinya pada saat pagelaran nanti. Hal ini dilakukan dalam waktu sedikitnya 1 hari menjelang hari h pagelaran. Disaat inilah sang sutradara berkesempatan untuk menyaksikan hasil kerjanya selama latihan. Dan sebagi bahan evaluasi agar pagelaran teater yang berlangsung di depan penonton lainnya. Sehingga di saat ini sutradara masih bisa memberikan masukan sebagai kkoreksi apabila ada kekurangan pada semua kru khususnya bagi para aktor

      7. Pagelaran
Karena pada saat pagelaran berlangsung sutradara sudah kehilangan wewenang untuk mengubah atau memperbaiki permainan. Baik tidaknya sebuah pemainan disaat pagelaran sudah berlangsung di depan penonton adalah menjadi kuasa penuh para pemain yang didukung kru saat itu.
Sutradara sebagai pimpinan permainan sudah bersifat pasif saat ini. Dan bahkan sudah berbaur di depan panggung pertunjukan dan duduk sebagai penonton. Oleh karena itu seluruh pemain dan kru harus sudah benar-benar siap seratus persen.
Adapun evaluasi bisa dilakukan sutradara kepad pemain dan kru yang dilakukan setelah pagelaran berakhir, adalah bermaksud untuk perbaikan dan peningkatan kwalitas pagelaran berikutnya.
   

sungkem siswa siswi



Bismillahirohmanirrohim…
sungkem hormat seorang siswa pada gurunya sama seperti pada orang tuanya.

KALAYAN NYEBAT ASMANA GUSTI ALLOH, 
NU MAHA WELAS TUR ASIH
PUJA KAGUNGAN NU MAHA KAWASA, 
PUJI PINASTI KANU MAHA SUCI
NU MURBENG BUMI ALAM, 
ALLOH SUBHANAHU WATA’ALA
NEDA AMPUN NYA PARALUN 
KA ALLOH NU MAHA AGUNG

SEJA MINTONKEUN KABISA SENI SEUWEU- SIWI, 
DINA WANDA KARESMENAN 
KALAYAN KERSA GUSTI ALLOH, 
DINA WANCI NU MUSTARI 
NINGGANG MANGSANA NU UTAMA
SEUWEU SIWI BANDUNG, BARIS DI ISTRENAN.
ALHAMDULILLAH LULUS BANGLUS 
SADAYA PADA SARUKA
KAHONTAL NYA CITA-CITA.
menggapai cita-cita, di dorong doa gurunya

SUNGKEM, 
(dari siswa pada gurunya)
Ibu miwah bapa guru, ieu abdi siswa-siswi ibu seja nyanggakeun sungkem hormat pangabaktos. Nyanggakeun sadaya-daya ieu abdi nu ageung karumaosan, rumaos ku ageung kalelepatan.

Hapunten anu kasuhun.

Bu, pa hatur sewu nuhun kana sagala nu tos katampi, dina lebet genep taun abdi-abdi sadaya di atik harti di asuh ku emlu panemu. Sangkan abdi ngajadi generasi harapan bangsa.

Dina danget ieu pisan seja nuwun ka bapa ibu du’a lan restu, margi sakedap deui abdi seja neraskeun lampah, sambung lengkah ka sakola smp, mugi kersa ginuluran ngabalur abdi ku pangdu,a,

Hatur nuhun bu... hatur nuhun pa..

(jawaban dari guru)
Anaking jimat awaking, 
ibu miwah bapa guru nampi kana panghormatan 
ti anjeun kasep, geulis.

Jung bageur, di jurung ku dua ibu, 
dijajap pidua bapa, 
mugia hidep apanjang apanjung nanjung 
nepika ngahontal cita-cita. 
Omat bageur amanat bapa 
“ ngajul bentang lain ku asiwung, 
tapi ngajul bentang kudu ku elmu lu nihunhung. 
Poma tong poho nu lima waktu, 
syukur kagusti nu estu. 
Tegesna Alloh subhanahu wata ala.

Mugi hidep, laksana sapanejana. 
Elmu panemu, titikan atikan di Sakola mugi mangpaat, sing sholeh,cageur, bageur , 
bener, pinter, tur singer. 
Mangpaat keur kulawarga, agama, tur nagara.


Jung bageur, geura susutan eta cisoca.... ganti ku imut nu ngagelenyu, tetegkeun hate, kuatkeun iman.

Yakin sapaneja bakal laksana.... amin ya robbal alamin.


KARENA MODAL RENCANA MENIKAH GAGAL??

Dalam tulisan saya sebelumnya d i    https://kabisaseni.blogspot.com/2020/01/good-bye-lajang-aku-mau-nikah-sekarang.html sudah kita ketah...