Monday, September 3, 2012
Kabisa Seni: Dasar Anak Bodoh
Kabisa Seni: Dasar Anak Bodoh: Dasar anak bodoh,... Kamu malas sih...!? diambil dari facebook Abdoel Kariem oleh Abdoel Kariem pada 5 Oktober 2010 pukul 21:02...
Dasar Anak Bodoh
Dasar anak bodoh,... Kamu malas sih...!?
diambil dari facebook Abdoel Kariem
oleh Abdoel Kariem pada 5 Oktober 2010 pukul 21:02 ·
Jengkel,
sekaligus bingung. Bila mendapati anak kita atau anak didik tak mampu
menjawab soal dan menyelesaikan tugasnya yang kita anggap paling mudah.
Itu wajar saja. Tapi jangan sampai kita sebagai orang tua atau guru
mengatakan (seperti judul tulisan ini)...!?
Apalagi sebagian orang bijaksana pernah berujar "kata-kata orang tua adalah doa" hal itu kemungkinan besar berlaku juga kepada guru selaku orang tua di sekolah.
Mari kita ingat-ingat lagi dan sadari bersama tentang diri kita sendiri yang dilengkapi dengan kekurangan dan kelebihan. Kita memang cerdas dalam hal-hal tertentu tapi terkadang kita dapati diri sendiri sulit melakukan dan memecahkan masalah yang paling gampang dalam anggapan orang lain. (mis-menyetrika jas) "timang menggosok aza apa susahnya seh!?" tapi bagi seorang "abdoel kariem" misalnya, itu bukan hal yang mudah. Tetapi melakukan hal yang menurut anda sulit (mis: ng-MC) itu hal yang mudah, menyenangkan bahkan menguntungkan buat saya (heheh..)
Mari kita bandingkan dengan kondisi anak-anak kita,..! saat ini saya dengan bangga dan optimisme tinggi berani mengatakan "ANAK-ANAK KITA, SEMUANYA C.E.R.D.A.S..!!!". Kenapa demikian? Karena setiap manusia dibekali potensi yang berbeda-beda, termasuk KECERDASAN anak kita.
Yuk...!!? kita open mind, dengan kondisi apapun tentang anak kita. Dengan berprinsip bahwa; KECERDASAN seseorang tidak bisa hanya diukur dari intelektual pendidikan di sekolah (nilai di raport) saja. Ayo kita nilai juga dari berbagai segi kehidupan anak yang lengkap dengan keunikan-keunikan yang sering kali mencengangkan karena diluar dugaan kita.
Di satu subuh, seorang anak kelas 2 SD sudah bangun tanpa disuruh ibu bapanya, setelah selesai sholat dia mengemasi mainan usangnya kedalam kantong plastik. Walopun sudah dilarang kedua orang tuanya agar tidak membawanya kesekolah tapi dengan menghiba, anak itu memohon.
Jadwal kepulangan anaknya sudah 2jam berlalu tapi dia belum juga tiba. Orang tuanya sempat berpikir "pasti asyik memainkan mainan yg dibawanya tadi pagi, dirumah temannya" lalu dengan perasaan kesal segera ia angkat telpon ke rumah teman anaknya. Belum selesai menekan nomor telpon,... dari belakang pinggangnya sang anak sudah melingkarkan tangan mungilnya seraya berkata dgn lugunya. "bu, maafkan ujang ya? Karna nilai rapot ujang kecil terus, Ujang gantiin sama ini aja deh..." tangan mungilnya menggenggam bungkusan koran bekas yg berisi kerudung putih yang dipersembahkan khusus untuk ibunya, dari hasil menjual mainan usang yg sejak subuh tadi dikemasnya. Rupanya keterlambatannya gara-gara mampir kepasar yg tidak terlalu jauh dari lokasi sekolahnya.
Nah, terbukti kan? betapa cerdasnya si ujang, yg rangking ke 20 dari 25 siswa dikelasnya...!! Subhanalloh.
Apalagi sebagian orang bijaksana pernah berujar "kata-kata orang tua adalah doa" hal itu kemungkinan besar berlaku juga kepada guru selaku orang tua di sekolah.
Mari kita ingat-ingat lagi dan sadari bersama tentang diri kita sendiri yang dilengkapi dengan kekurangan dan kelebihan. Kita memang cerdas dalam hal-hal tertentu tapi terkadang kita dapati diri sendiri sulit melakukan dan memecahkan masalah yang paling gampang dalam anggapan orang lain. (mis-menyetrika jas) "timang menggosok aza apa susahnya seh!?" tapi bagi seorang "abdoel kariem" misalnya, itu bukan hal yang mudah. Tetapi melakukan hal yang menurut anda sulit (mis: ng-MC) itu hal yang mudah, menyenangkan bahkan menguntungkan buat saya (heheh..)
Mari kita bandingkan dengan kondisi anak-anak kita,..! saat ini saya dengan bangga dan optimisme tinggi berani mengatakan "ANAK-ANAK KITA, SEMUANYA C.E.R.D.A.S..!!!". Kenapa demikian? Karena setiap manusia dibekali potensi yang berbeda-beda, termasuk KECERDASAN anak kita.
Yuk...!!? kita open mind, dengan kondisi apapun tentang anak kita. Dengan berprinsip bahwa; KECERDASAN seseorang tidak bisa hanya diukur dari intelektual pendidikan di sekolah (nilai di raport) saja. Ayo kita nilai juga dari berbagai segi kehidupan anak yang lengkap dengan keunikan-keunikan yang sering kali mencengangkan karena diluar dugaan kita.
Di satu subuh, seorang anak kelas 2 SD sudah bangun tanpa disuruh ibu bapanya, setelah selesai sholat dia mengemasi mainan usangnya kedalam kantong plastik. Walopun sudah dilarang kedua orang tuanya agar tidak membawanya kesekolah tapi dengan menghiba, anak itu memohon.
Jadwal kepulangan anaknya sudah 2jam berlalu tapi dia belum juga tiba. Orang tuanya sempat berpikir "pasti asyik memainkan mainan yg dibawanya tadi pagi, dirumah temannya" lalu dengan perasaan kesal segera ia angkat telpon ke rumah teman anaknya. Belum selesai menekan nomor telpon,... dari belakang pinggangnya sang anak sudah melingkarkan tangan mungilnya seraya berkata dgn lugunya. "bu, maafkan ujang ya? Karna nilai rapot ujang kecil terus, Ujang gantiin sama ini aja deh..." tangan mungilnya menggenggam bungkusan koran bekas yg berisi kerudung putih yang dipersembahkan khusus untuk ibunya, dari hasil menjual mainan usang yg sejak subuh tadi dikemasnya. Rupanya keterlambatannya gara-gara mampir kepasar yg tidak terlalu jauh dari lokasi sekolahnya.
Nah, terbukti kan? betapa cerdasnya si ujang, yg rangking ke 20 dari 25 siswa dikelasnya...!! Subhanalloh.
Subscribe to:
Posts (Atom)
KARENA MODAL RENCANA MENIKAH GAGAL??
Dalam tulisan saya sebelumnya d i https://kabisaseni.blogspot.com/2020/01/good-bye-lajang-aku-mau-nikah-sekarang.html sudah kita ketah...
-
Aya sireum rek nginum disisi walungan. Keur ngarayap kahandap, manehna tisoledat. Pluk ragrag kana cai. Hadena ca...
-
Sasakala Uncal Tandukan Dina hiji poe,kira wanci haneut moyan. Sakadang Kuda nang...
-
Karya sastra ini disebut wawangsalan. Isinya semacam tebak-tebakan. jawaban dari tebak-tebakan ini disembunyikan dalam baris kedua. Bebera...