Dalam segelas 'KOPI' ada 3 unsur,
Kopi, Gula, & Rasa
Kopi adalah
Orang tua
Gula adalah Guru
Rasa adalah
siswa
Jika kopi terlalu pahit, Siapa yang salah?
Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit,
Jika kopi terlalu manis, Siapa yg disalahkan?
Gula pula yang disalahkan karena terlalu banyak,
Jika takaran kopi dan gula seimbang,
sehingga rasa yang tercecap menjadi nikmat,
Siapa yg di puji...?
Tentu semua akan berkata:
Kopinya mantap...!!
Kemana gula? Dimana gula?
yang mempunyai andil besar
membuat "rasa" kopi menjadi mantap!!!
Itulah guru
yang ketika "rasa" terlalu manis maka
dia akan dipersalahkan!
Itulah guru
yang ketika "rasa" terlalu pahit maka dia
pula yang akan dipojokkan!
Tetapi, Ketika
"rasa" mantap, Ketika
siswa berprestasi,
Maka orang tualah yang akan menepuk dadanya:
"Anak siapa dulu"
Mari Ikhlas seperti Gula yang larut tak terlihat
tapi sangat bermakna.
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada KOPI,
tapi orang MENYEBUTnya KOPI MANIS...
bukan KOPI GULA...
Gula PASIR memberi RASA MANIS pada TEH, tapi orang
MENYEBUTnya TEH MANIS... bukan TEH GULA...
ORANG menyebut ROTI MANIS... bukan ROTI GULA...
ORANG menyebut SYRUP Pandan, Syrup APEL, Syrup
JAMBU....
padahal BAHAN DASARnya GULA....
Tapi GULA tetap IKHLAS LARUT dalam memberi RASA
MANIS...
Akan tetapi apabila berhubungan dengan penyakit,
barulah GULA disebut.. PENYAKIT GULA
Begitulah HIDUP....
Kadang KEBAIKAN yang Kita TANAM tak pernah disebut
Orang,
Tapi sedikit saja khilaf salah dilakukannya,
maka akan dibesar-besarkan!!!
IKHLASlah seperti GULA...
LARUTlah seperti GULA...
Tetap SEMANGAT memberi KEBAIKAN...!!!!
Tetap SEMANGAT menyebar KEBAIKAN..!!!
Karena KEBAIKAN tidak UNTUK DISEBUT...
Tapi untuk DIRASAKAN
Pesan Pesan Gus
Dur.